Isi dari artikel ini berasal dari publikasi “A review of the literature on the health benefits of Salat (Islamic prayer)” oleh Majed Chamsi-Pasha dan Hassan Chamsi-Pasha. Tetapi pada bagian akhir juga dicantumkan sumber atau pustaka langsung yang dikutip.
1. Psikologis
Studi yang dilakukan oleh rumah sakit Brigham and women hospitals menunjukan bahwa 60 muslim berusia 18-85 tahun yang diamati dalam penelitian menunjukan pengurangan stress serta depresi. Selain itu Doufresh juga melakukan penelitian mengenai peningkatan electroencephalogram (EEG) oksipital dan RPa parietal saat melakukan salat yang menunjukan perubahan fungsi otak secara positif dengan efek timbal balik berupa relaksasi, penurunan akan kecemasan, dan pengurangan risiko kardiovaskular.
2. Neurologis
Penelitian Inzelberge et al yang melakukan survey terhadap 778 orang palestina dengan umur >65 tahun. Menunjukan terdapat hubungan jumlah jam melakukan salat dalam interval waktu tertentu dan fungsi kognitif. Hasil penelitian tersebut adalah:
| Jumlah | Keterangan |
| 448 | Normal |
| 238 | Gangguan kognitif ringan |
| 92 | Alzheimer |
Berdasarkan tabel 1.0, 87% orang dengan kondisi normal menerapkan salat dan berdo’a lebih banyak dibandingkan orang dengan gangguan kognitif ringan dan alzheimer. Melakukan salat dapat mengurangi risiko gangguan kognitif ringan dan penyakit alzheimer.
3. Kardiovaskular
Berdasarkan Doufesh et al salat memiliki efek terhadap tekanan darah dan detak jantung pada setiap gerakan salat, yaitu berdiri, rukuk, sujud, dan duduk. Hasilnya terdapat penurunan tekanan darah sistolik dari 118 menjadi 115.
4. Muskuloskeletal
Penelitian dari Chokkhanchitchai menunjukan bahwa salat dapat mengurangi osteoarthritis lutut. Hal ini berhubungan dengan lutut yang sering melakukan salat masuk pada deep flexion, merengangkan jaringan, dan mengurangi kaku pada kartilago artikular.
Penelitian mengenai manfaat salat bagi kesehatan tentunya memiliki beberapa batasan karena masih dilakukan dalam skala kecil. Selain itu, sangat perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk dapat menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi.
Disamping itu semua, sebagai seorang muslim salat adalah anugrah karena memberikan manfaat yang begitu besar pada orang yang menjalankannya.
Pustaka Chamsi-Pasha, M., & Chamsi-Pasha, H. (2021). A review of the literature on the health benefits of Salat (Islamic prayer). Med J Malaysia, 76(1), 93-97. Chokkhanchitchai S, Tangarunsanti T, Jaovisidha S, Nantiruj K, Janwityanujit S. The effect of religious practice on the prevalence of knee osteoarthritis. Clin Rheumatol 2010; 29(1): 39-44. Doufesh H, Ibrahim F, Ismail NA, Wan Ahmad WA. Assessment of heart rates and blood pressure in different salat positions. J Phys Ther Sci 2013, 25: 211-4. Doufesh H, Ibrahim F, Ismail NA, Wan Ahmad WA. Effect of Muslim prayer (salat) on α electroencephalography and its relationship with autonomic nervous system activity. J Altern Complement Med 2014; 20 (7): 558-62. Inzelberg R, Afgin AE, Massarwa M, Schechtman E, Israeli-Korn SD, Strugatsky R et al. Prayer at midlife is associated with reduced risk of cognitive decline in Arabic women. Curr Alzheimer Res2013;10(3):340-6.