Alasan Mengapa Penggunaan Aplikasi Tiktok Pada Anak Harus Dibatasi

Pasar Tujuan Tiktok

Tiktok menjadi sosial media dengan 1,6 milyar pengguna terdaftar diseluruh dunia dan 109 juta pengguna dalam negeri. Hal ini menjadi angin segar bagi Indonesia untuk menggali potensi pasar digital.

Keberadaan tiktok pasalnya membuka lapangan pekerjaan baru bagi content creator bahkan UMKM. Tiktok mengantongi izin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan aktivitas e-commerce secara legal.

Dari poin yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwasannya sasaran utama dari Tiktok adalah orang dewasa.

Tiktok dan Anak-anak

Anda juga dapat melihat potongan video CEO tiktok terlebih dahulu yang berhubungan dengan judul artikel ini:

Bagaimana jika digunakan oleh anak dibawah umur?

Tiktok sangat membatasi hal tersebut dengan beberapa fitur tambahan seperti kontrol akun. Bahkan anak CEO Shou Zi Chew yang berumur 8 dan 6 tahun tidak diperkenankan untuk bermain dengan aplikasi ini.

Beberapa anak yang saya temui sudah mengenal Tiktok. Saya juga pernah menawarkan untuk menonton Youtube kids yang tentunya lebih sesuai.

Apa jawaban anak tersebut?

Dia menolak dan menjawab tidak suka akan hal tersebut, lebih memilih tiktok. Penggunaan tiktok pada anak dibawah umur benar-benar harus dibatasi.

Saya juga merupakan pengguna sosial media seperti Youtube, Facebook, dan Instagram yang memiliki fitur short video mirip Tiktok. Secara tidak sadar saya sudah menghabiskan 1 jam, 2 jam, atau 3 jam hanya untuk scroll video.

Anak-anak yang berumur dibawah 13 tahun pasti memiliki pandangan yang berbeda dengan orang dewasa. Selama aplikasi ini membuat bahagia, akan aku lakukan.

Apakah pengendalian diri anak lebih baik dari orang dewasa?

Menurut saya tidak, jika anak dibiarkan membuka tiktok tanpa batasan dalam artian dibiarkan sampai dia ingin berhenti sendiri. Hari demi hari waktu layar anak tersebut akan semakin meningkat.

Dampak Negatif Tiktok Bagi Anak

1. Penurunan kondisi kognitif anak

Anak masih berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Sistem otak manusia akan memberikan suatu sambungan neuron baru ketika kegiatan tersebut sering dilakukan dan memberikan kebahagiaan.

Sekarang bayangkan jika sambungan neuron di otak anak sudah tertanam di bawah usia 13 tahun mengenai tiktok. Video singkat tiktok memberikan kepuasan instan dan tanpa batas dapat menyebabkan penurunan kognitif pada otak manusia. Sehingga menyebabkan anak menjadi susah fokus terhadap konten yang berdurasi lebih panjang.

2. Oversexualization

Anak yang belum mengerti topik tabu seperti seksualitas berpeluang membangun persepsi secara mandiri dari konten tiktok. Berasal dari mode mayoritas pengguna seperti tarian, pakaian, dan musik yang dilihat (Jaclyn Halpern, PsyD dalam Psychiatric TimesTM).

Penutup

Sebagai orang dewasa hendaknya kita mendampingi dan mengontrol penggunaan gadget anak agar terhindar dari beberapa dampak negatif tersebut. Daripada membatasi kenapa tidak mengambil langkah seperti CEO Tiktok untuk tidak mempekenalkan aplikasi ini pada anak?


Discover more from Qorinotes

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Qori Avatar

Published by

2 responses to “Alasan Mengapa Penggunaan Aplikasi Tiktok Pada Anak Harus Dibatasi”

  1. piiii Avatar
    piiii

    Waduhh, makasi infonyaaa

    Like