
Pelarian
Episode manusia abad ke-21 yang sangat umum adalah terjebak dalam gulir tanpa batas di aplikasi sosial media seperti Instagram, Tiktok, Facebook, X, dsb.
Semua aplikasi sosial media, bahkan e-commerce memiliki video gulir tanpa batas. Aku sudah membahas ini dari tahun lalu dan rasa sulit untuk keluar dari lingkaran ini “senyap”.
Hening, serasa tidak berbahaya tetapi dapat menghilangkan momen berharga dalam hidup. Seperti yang kurasa saat ini, saat bosan dan terlihat seperti tanpa arah.
Aku menghabiskan waktu bermain gadget sampai 8 jam per hari. Angka yang tidak normal karena hal tersebut dihabiskan untuk menonton film dan scrolling.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan hiburan tersebut dapat dikategorikan pelarian. Setelah melakukan kegiatan yang menguras energi, tubuh ingin sesuatu yang santai dan membahagiakan.
Perubahan
Masing-masing diri manusia memiliki pemaknaan terhadap suatu kegiatan. Bagi ku menghabiskan waktu secara tidak bijak adalah sebuah penghambur-hamburan.
Aku lebih suka menggunakan waktu dengan membaca buku atau bekerja. Namun hal tersebut tidak membuatku enjoy.
Ini adalah hal yang sedang aku pikirkan, kapan hari pernah kucoba mengurangi paparan sosial media dan gadget sampai hanya 3 jam per hari.
Aku sedikit merasa enjoy dengan membaca atau belajar, tetapi beberapa minggu kemudian semua kembali seperti semula.
Sepertinya diri kita sudah terbiasa dengan sesuatu yang serba cepat, dari makanan instan sampai kebahagaian instan.
Sejauh ini aku terus mencoba menanamkan mindset yang tepat bagaimana cara memandang tentang membaca.
Akhir-akhir ini aku juga merasa bahwa scrollig tidak membuatku semakin bahagia, malah semakin bosan.
Well, saat artikel ini ditulis aku sudah membaca 8 buku. Satu bulan satu buku. Cukup menyenangkan, banyak informasi dan pengetahuan baru yang aku dapatkan.
Jika kalian merasa ingin merubah kebiasaan menghabiskan waktu tidak bijak, coba dengan mulai membaca atau belajar hal yang sebelumnya “ga ada waktu”.
Hargai momen
Saat dunia berjalan begitu cepat aku sering melewatkan hal-hal indah yang terlihat biasa.
Pemikiran ini ku dapatkan ketika sedang sakit. Saat itu aku hanya ingin istirahat, tanpa gadgets dan apapun yang menganggu.
Waktu menunjukkan jam 09.00 pagi, saat ku lihat cahaya yang menembus jendela, rasanya sangat indah sekali.
Padahal ini sangat umum, bahkan setiap hari ku saksikan. Tetapi apresiasi terhadap momen tersebut baru bisa dilakukan saat itu.
Hal di atas hanyalah contoh dari seribu yang lain. Siapa tau aku bisa membangun koneksi yang lebih sehat dengan keluarga dan teman.
Kutipan
Aku sedang membaca buku “Yuk Ngobrolin Akhir Kehidupan (Sambil Makan Malam) karya Michael Hebb menjelaskan seorang tokoh yang berkata :
Saat hidup terasa tak tentu arah, disitulah perjalanan hidup baru dimulai.
Leave a comment